Kamis, 16 Desember 2010

ANTARA SAKIT DAN SABAR

  1. ALLAH swt berfirman "WALLAHU YUHIBBUSSOBIRIN" yg Artinya.........ALLAH MENYUKAI ORANG" YG SABAR.{QS.ALI IMRAN:146}.Sabar itudapat dikualifikasikan dalam tiga kata gori:1.Sabar dalam menjalankan ketaatn kepda ALLAH swt,2.Sabar dalam menjauhi larangan"y dn yg k3.Sabar trhadap musibah               Orang yg mnjalankn ketaan kpda ALLAH swt,maka kelak pda hri kiamat,ALLAH mmberikn kpda'y tiga ratus derajat disurga.jarak dari setiap derajat,seluas antara langit dan bumi.Dan orang yg bersabar dalm menjauhi dn meninggalkn larangn ALLAH,maka mka besok pda hri kiamat ALLAH swt,akan memberikn kepda'y enam ratus derajat.jarak dari setiap derjat seluas antara langit ketujuh (langit yg tertinggi) dan bumi ygketujuh (bumi yg terbwah), sedangkan bgi orang yg sabar menghadapi musibah,maka ALLAH akan membrikan kepda'y seratus derajat disurga.jarak setiap,seluas antara arasy dan bumi,,,,,,,

Rabu, 15 Desember 2010

Curahan Hati Seorang Ibu

Curahan Hati Seorang Ibu – Apabila aku sudah tua, sudah bukanlah aku yang dulu, harap mengertilah aku, hadapilah aku dengan sabar. Apabila aku dengan tidak sengaja tumpahkan sup di badan sendiri, apabila aku lupa bagaimana untuk mengikat tali sepatu, pikirkanlah dulu waktu kamu kecil bagaimana aku mengajarkan kamu dengan sabar untuk semua itu.
Air Mata Kesedihan
Air Mata Kesedihan, Foto Orang Menangis.
Apabila aku sekali demi sekali bertanya dengan pertanyaan yang telah membuatmu bosan, harap kamu dapat bersabar dan mendebgarkan kata-kata ku, jangan putuskan pembicaraan aku, waktu kamu kecil, aku tidak dapat untuk tidak mengulang cerita untuk kamu sampai beribu kali, sampai kamu tertidur dengan lelap…
Apabila aku perlu kamu untuk memandikan aku, tolong jangan kasar terhadap aku, masih ingatkah waktu kamu kecil, dengan berbgai cara aku membujukmu hanya sekedar untuk memandikanmu… mash ingatkah kamu akan hal itu ?
Apabila apapun yang aku lakukan salah, tolong jangan ketawa dan salahkan aku, pikirkanlah dulu aku dengan sabar menjawab pertanyaan kamu di waktu kecil juga sering diawali dengan kata “kenapa”.
Apabila diwaktu aku sudah tak mampu untuk bergerak, berjalan, aku berharap kamu mau mengulurkan tangan kamu untuk menolong dan memapahku, seperti mana waktu kamu kecil belajar berjalan, aku menjaga setiap langkah kakimu…
Kasih Sayang Ibu
Kasih Sayang Ibu, Cinta Ibu
Apabila aku sudah pikun, sering lupa dengan topik pembicaraan kita, tolong berikan aku waktu untuk mengingat kembali, sebenarnya bagi aku, apapun yang dibicarakan itu tidaklah penting, asalkan kamu ada disamping aku untuk menemani aku dan mendengarkan, aku sudah puas…
Apabila kamu telah melihat aku yang sudah tua, jangnlah kamu bersedih, aku hanya berharap kamu dapat bersabar dengan aku, memahami aku, ingatlah bagaimana dulu waktu kamu kecil, aku mengasuhmu dengan penuh kesabaran, memahami, dan memberikan yang terbaik buat kamu…
Apabila dulu aku telah memberikan kamu kehidupan, menjadikan kamu manusia yang berguna, serta menemani kamu melalui waktu sampai sekarang ini dan sekarang kamu harus temani jalanku sampai detik terakhir. aku berharap kamu dapat memberi aku kasih sayangmu dan senyumanmu, berilah aku kesabaran dan ketabahanmu untukku, maka aku sudah berterima kasih atas semua ini…
Nah teman-teman, suatu hari kita juga akan tua, maka pikirlah orang tua kita yang sangat berjasa.. suatu hari itu juga akan terjadi kepada kita.

Senin, 13 Desember 2010

I LUV ISLAM

Senarai 100 Artikel Terbaru Kategori Dilihat Komen
Andaiku Pergi-Mirwana Lirik & Lagu 7423 3
Alam Maya VS Alam Realiti Cerpen & Cerita 10021 1
Mari Mengaji Kawan-kawan Quran & Hadis 4262 3
Cinta Kudus Lirik & Lagu 7767 2
Dakwah Solat Dakwah 7702 7
Teguran Itu Penting Motivasi 10784 0
Penyelesaian Atau Penambah Masalah? Pandangan 5164 1
Puasa Syawal "Top-up" Ibadah Ramadan Tazkirah 2417 2
Obor Puisi Kreatif 1722 0
Syaitan Itu Kreatif Tazkirah 15143 14
We Are Special! Motivasi 5784 2
Kuncinya Ada Pada Kita Pandangan 3852 3
Di Manakah Sifat Kemanusiaan ? Isu Semasa 1972 3
Bantuan Allah Dakwah 4840 2
Gagal Sebagai Bekalan Motivasi 4505 7
Petiklah Bunga Itu Puisi Kreatif 5120 10
Guru Teragung Tazkirah 2939 1
Manual Bercinta: Perigi Timba Sama Mencari Remaja & Cinta 11333 14
Air Mata Tidak Selamanya Abadi Motivasi 6206 8
Syifa' Binti Abdullah Al-Adawiyyah r.a. Tokoh 2957 4
Menggapai Amalan Tertinggi Dakwah 3357 0
Aku Ingin Lari Puisi Kreatif 2727 3
Sayangkah Engkau Padaku? Cerpen & Cerita 11530 20
Kata Dulang Paku Sepih Motivasi 3172 2
Segalanya Milik-Mu Lirik & Lagu 2855 5
10 Amalan Menyambut Hari Raya Aidilfitri Bulan Islam 2757 1
Senja Puisi Kreatif 1525 1
Renung-renungkan... Kembara Hidup 6141 8
Wajarkah Mahasiswa Berpolitik ? Pandangan 1605 5
Puasa Syariat/ Puasa Adat Ramadhan 2041 5
Layakkah Aku? Puisi Kreatif 4684 5
Cuba Untuk Berubah Puisi Kreatif 4639 7
Kesatlah Air Matamu Wahai Wanita Cerpen & Cerita 17919 44
Dosa Tinggal Solat Lebih Besar Daripada Zina Tazkirah 10417 30
Kalau Sayalah Jadi Pemimpin Puisi Kreatif 2461 8
Usah Sia-Siakan Hari-Hari Terakhir MARS 6368 7
Nikmat Dunia Puisi Kreatif 3774 6
Masa Dan Apa Yang Kau Buat Dengannya Pandangan 4335 6
Kerana Islam, Kita Dikatakan Kolot! Dakwah 6885 14
I'm Tired Of MLM Kewangan 4411 8
Kenapa Istighfar? Tazkirah 7442 13
Lailatul Qadr Ramadhan 7137 14
Buat Hati yang Ketandusan Cinta Puisi Kreatif 9638 19
Put Yourself In Other's Shoes Tazkirah 5273 5
Salman al-Farisi Tokoh 3720 11
Kelebihan Sahur & Tamar Ramadhan 4807 5
Mengatasi Kencing Tiris Kesihatan 4943 6
Cintaku Pada Ramadhan Puisi Kreatif 3766 4
Jihad Cinta Damia Cerpen & Cerita 14650 62
You Got Beauty, I Got Healthy! Motivasi 4657 10
Bonds of Love Lirik & Lagu 4413 6
Universiti Ramadhan Ramadhan 4439 0
Interaksi Terbaik Dengan al-Quran Tazkirah 5371 3
Buih Cinta Kepada Tuhanku Allah Cerpen & Cerita 12550 31
Keaiban Yang Ditutup Allah Tazkirah 12380 20
Sayang Kawan Perempuan ?! Remaja & Cinta 23539 30
Kau Sempurna Bagiku Puisi Kreatif 7615 9
Belajar Dari Luqman Al-Hakim Tazkirah 6707 8
Husnuzhon, and The Way Will be Shown Motivasi 4248 8
Healing by Sami Yusuf Lirik & Lagu 3778 5
Kuncinya Ada Pada Kita Pandangan 5411 5
Sehari Bersama iLuvIslam Aktiviti iLuvislam 1532 8
Secekal Al-Fateh Segagah Al-Ayyubi Cerpen & Cerita 8607 14
Adab Memberi Nasihat Tazkirah 6359 7
Manusia. Human. Insan. English Article 4445 6
Rahmat Sebalik Ujian Tazkirah 10024 5
Biru Langit Ramadhan Puisi Kreatif 4165 4
Pelangi Selepas Hujan Motivasi 8583 12
Cinta Yang Pasti Tazkirah 16486 14
Refresh Hati Puisi Kreatif 8327 16
Ayuh Bersatu Dakwah 2802 4
Pelindung Vs Perosak Remaja & Cinta 12617 29
Belajar Hikmah Dari Ulama' Kepimpinan 2859 3
Selepas SPM, Mana Halatuju Anda? Pandangan 3608 6
Al-Mukhatab Itu Saya-Sa'id Nursi Tokoh 1676 3
Nikah? Renungkan.. Famili 18949 35
Cinta Agung Lirik & Lagu 6032 4
Kita Berbeza di Bawah langit yang Sama Cerpen & Cerita 9923 13
Kitalah Bintang Puisi Kreatif 3365 2
Kematian Itu Peringatan Bagi Yang Hidup Tazkirah 10661 18
Perbezaan Pendapat - Perlantikan Hakim Syarie Wanita Isu Semasa 2403 4
Nasib Mereka Tidak Sama Puisi Kreatif 2463 2
Masalah Itu Didikan Allah Pandangan 7432 6
Taubat di Pinggiran Hati Tazkirah 11255 21
Wahai Sahabatku Yang Kecewa Kembara Hidup 14430 35
Pohon Wanita Bermadu Rindu Puisi Kreatif 7432 6
Dibelenggu Pengalaman Motivasi 5317 8
Dirimu Begitu Berharga! Ruangan Hawa 13283 12
Kepentingan Bersyukur, Bersedekah dan Menghargai Tazkirah 8842 4
Muawiyah Vs Ahlul Bait, Benarkah? Tokoh 3609 6
Batas Remaja & Cinta 19739 51
Kedudukan Kita Pandangan 4443 10
Aku Nak Jadi Orang! Cerpen & Cerita 11654 19
Harta Dunia, Setakat Mana? Tazkirah 5208 4
Kerana Dirimu Sangat Berharga Puisi Kreatif 5991 4
Quran Guides for Dummies English Article 4706 5
Ramadan Ramadhan 11386 11
Diari Silam Kembara Hidup 6845 7
Harapan Ramadhan Lirik & Lagu 8472 9
Ramadan Datang Lagi Ramadhan 9514 16
Logo

Minggu, 21 November 2010

TAFSIR QS, AL_BAQOROH 62.

Menguak Keimanan Yahudi, Nasrani, dan Shabiin

Rokhmat S. Labib,M.E.I.
ِنَّ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَالَّذِينَ هَادُوا وَالنَّصَارَى وَالصَّابِئِينَ مَنْ ءَامَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَعَمِلَ صَالِحًا فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

Sabab Nuzul
Dikemukakan Ibnu Abi Hatim dari Salman al-Farisi: ?Saya bertanya kepada Rasulullah saw tentang para pemeluk agama yang pernah saya anut. Dia pun menerangkan sholat dan ibadah mereka. Lalu turunlah ayat ini.?[1]

Diriwayatkan Ibnu Jarir dari Mujahid bahwa Salman al-Farisi bertanya kepada Nabi saw tentang orang-orang Nasrani dan pandapat beliau tentang amal mereka. Beliau menjawab, ?Mereka tidak mati dalam keadaan Islam.? Salman berkata, ?Bumi terasa gelap bagiku dan aku pun mengingat kesungguhan mereka.? Lalu turunlah ayat ini. Setelah itu Rasulullah saw memanggil Salman seraya bersabda, ?Ayat ini turun utuk para sahabatmu.? Beliau kemudian bersabda, ?Barangsiapa yang mati dalam agama Isa sebelum mendengar aku, maka dia mati dalam kebaikan. Barangsiapa telah mendengar aku dan mengimaniku maka dia celaka.[2]

Tafsir Ayat
Allah Swt berfirman: Inna al-ladz?na ?man? wa al-ladz?na h?d? wa al-nash?r? wa al-sh?bi?na (sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani, dan orang-orang Shabi?in).

Setidaknya ada tiga penafsiran mengenai siapa yang dimaksud dengan al-ladz?na ?man?. Pertama, orang-orang yang beriman kepada Isa as. yang hidup sebelum diutusnya Rasulullah saw. Pada saat yang sama mereka berlepas diri dari kebatilan agama Yahudi dan Nasrani. Di antara mereka ada yang sampai menjumpai Rasulullah saw dan mengikuti beliau, ada pula yang tidak sempat.[3] Demikian menurut Ibnu Abbas dalam suatu riwayat.[4] Kedua, orang-orang munafik yang mengaku beriman. Penafsiran itu dikemukakan Sufyan al-Tsauri, al-Zamakhsyari, dan al-Nasafi.[5] Ketiga, orang-orang yang beriman kepada Nabi Muhammad saw secara benar. Di antara yang berpendapat demikian adalah al-Qurthubi, al-Thabari, al-Syawkani, dan al-Jazairi.[6]

Dua pendapat terakhir itu dibenarkan oleh al-Baidhawi. Menurutnya, kata al-ladz?na ?man? mencakup semua orang yang memeluk agama Muhammad (Islam), baik yang mukhlis maupun yang munafik.[7] Tampaknya, pendapat ini lebih dapat diterima. Alasannya, jika Yahudi adalah pemeluk agama Musa as, Nasrani merupakan pengikut agama Isa as, maka Mukmin adalah sebutan untuk ummat Nabi Muhammad saw.[8] Disebut Mukmin, kata Ibnu Katsir, karena banyaknya keimanan mereka. Mereka mengimani seluruh nabi yang terdahulu dan perkara ghaib yang akan datang.[9]

Sementara kata al-ladz?na h?d? merujuk kepada pemeluk agama Yahudi.[10] Menurut al-Zujaj, secara bahasa kata h?d? bermakna t?b? (bertaubat).[11] Mereka dinamai demikian karena mereka pernah bertaubat setelah melakukan penyembahan terhadap al-ijl (patung sapi betina). Al-Quran menyitir pernyataan mereka, ?Inna hudn? ilayk? (sesungguhnya kami kembali (bertaubat) kepada Engkau) (QS al-A?raf: 156). Demikian penjelasan Ibnu Mas?ud.[12]

Kata al-Nash?r? bentuk jamak dari kata Nashrani.[13] Mereka adalah para pengikut Nabi Isa as. Disebut Nasrani karena di antara mereka yang menjadi pengikut setianya?al-hawariyyin?pernah menyanggupi permintaan Isa as untuk menjadi ansh?raLlah. Allah Swt mengabadikan jawaban mereka: Nahnu ansh?ruLlah (kami adalah penolong-penolong agama Allah) (QS Ali Imron: 52, al-Shaff: 14). Ada pula yang mengaitkan sebutan Nashrani dengan nama daerah kelahiran Isa yang dikenal dengan N?shirah (Nazareth).[14]

Para mufassir berbeda pendapat mengenai siapa yang dimaksud dengan al-Sh?biin. Menurut Wahab bin Munabbih, mereka adalah kaum yang mengetahui keesaan Allah, tidak memiliki syariah yang diamalkan, dan tidak membicarakan kekufuran. Ibnu Zaid menuturkan, mereka adalah pemeluk suatu agama di daerah Mosul. Mereka mengucapkan kalimat l? il?ha illaLl?h. Mereka tidak memiliki amal, kitab, dan nabi kecuali kalimat tauhid itu. Oleh karena itu, kaum Musyrik pernah menyebut Nabi saw dan para sahabatnya sebagai sebagai sh?bi?n karena menyerupai mereka dalam kalimat l? il?ha illaLlah.[15]

Mujahid, Ibnu Abi Najih, Atha?, dan Sa?id bin Jubair menyatakan bahwa mereka adalah kaum antara Majusi, Yahudi, dan Nasrani. Sementara Abu Aliyah, Rabi? bin Anas, al-Sudi, dan al-Dhuhak berpendapat bahwa mereka salah satu firqah dari Ahli Kitab yang membaca Zabur.[16] Pendapat ini juga didukung Abdurrahman al-Sa?di.[17] Walhasil memang tidak ada kesamaan tentang siapa mereka. Namun dari berbagai pendapat tersebut, setidaknya didapatkan gambaran bahwa mereka adalah suatu kaum yang memeluk agama tertentu.

Selanjutnya Allah Swt berfiman: man ?mana biLl?hi wa al-yawm al-?khir wa ?amila shalih[an] (siapa saja di antara mereka yang beriman kepada Allah dan hari akhir, serta beramal shaleh).

Kata man dalam kembali kepada semua kelompok yang disebutkan. Man ?mana memberikan pengertian, siapa saja di antara mereka yang menjaga imannya (hingga mati), jika mereka sudah beriman atau masuk ke dalam iman, jika mereka masih belum beriman. [18]

Perkara yang harus diimani adalah iman kepada Allah Swt dan hari kiamat. Kendati yang disebutkan hanya iman kepada Allah dan hari Akhir, bukan berarti hanya mengimani dua perkara itu sudah dapat mengeluarkan seseorang dari kekufuran dan menjadi mukmin karenanya. Sebab, sebagaimana dinyatakan al-Alusi, iman kepada Allah Swt itu meliputi iman terhadap sifat dan af??l-Nya.[19] Keimanan terhadap sifat dan af?al-Nya itu bisa benar jika didasarkan kepada pemberitahuan-Nya. Itu berarti, keimanan kepada Allah Swt meniscayakan iman kepada rasu-rasul dan kitab-kitab-Nya.

Demikian juga dengan iman kepada hari kiamat. Keimanan ini juga mencakup iman kepada rasul dan kitab. Sebab, hari berbangkit tersebut tidak akan dapat diketahui kecuali melalui informasi Rasul Allah.[20] Oleh karenanya, meski yang disebutkan hanya dua perkara, namun yang keimanan yang dimaksudkan tidak terbatas hanya dua perkara itu. Keimanan tersebut harus komprehensif sebagaimana dinyatakan dalam nash-nash lain, yakni beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari kiamat, dan al-Qadla wa al-Qadar.

Sedangkan sebuah amal dapat dikatagorikan sebagai amal saleh apabila sejalan dengan ketentuan syara? dan dikerjakan semata-semata untuk Allah Swt. Sehingga amal keempat kelompok itu dapat dikatagorikan sebagai amal shalih jika amalnya sejalan dengan syariah yang dibawa rasul di zamannya masing-masing sebelum ada nasakh dan perubahan.[21]

Allah berfirman: falahum ajruhum ?inda Rabbihim (mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka). Ini merupakan janji Allah Swt terhadap setiap orang yang memenuhi syarat atau sifat yang disebutkan sebelumnya. Bahwa Allah Swt akan memberikan kepada mereka pahala yang besar.

Balasan lain yang dijanjikan Allah Swt kepada mereka adalah: wa l? khawf[un] ?alayhim wa l? hum yahzan?n (tidak ada kekhawatiran bagi mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati). Keadaan ini mereka alami terutama di akhirat kelak.[22] Di saat itu, ketika banyak manusia mendapatkan aneka siksa dahsyat di neraka yang menyala-nyala, mereka tidak perlu takut. Sebab mereka akan diselamatkan dari siksaan menakutkan tersebut. Sebaliknya, mereka akan mendapatkan berbagai kenikmatan di surga yang membuat mereka mengenyam kebahagiaan.

Bukan Dalil Pluralisme Agama
Pengkajian tentang ayat ini secara mendalam menunjukkan bahwa ayat ini sama sekali tidak melegitimasi kebenaran agama-agama selain Islam atau menjadi dalil bagi keselamatan pemeluk Yahudi, Nasrani, Shabiin sebagaimana sering digemborkan kaum Liberal.

Dari segi sabab nuzulnya, ayat ini merupakan jawaban terhadap pertanyaan Salman al-Farisi tentang nasib teman-temannya dahulu. Sehingga, jelas bahwa kaum Yahudi, Nasrani, dan Shabiin yang dimaksudkan dalam ayat ini adalah kaum yang hidup sebelum diutusnya Rasul saw. Bahwa umat-umat terdahulu yang mengikuti agama nabinya dengan konsisten maka mereka akan mendapatkan pahala di sisi Allah swt.

Dari segi lafadz-lafadznya juga jelas. Bahwa janji pahala dan keselamatan itu hanya diberikan jika mereka beriman dengan keimanan yang benar dan komprehensif. Sebab, pengingkaran terhadap sebagian perkara yang wajib diimani dapat menyebabkan pelakunya menjadi kafir (QS al-Nisa?: 136, 150-150).

Berpijak pada kenyataan tersebut, sebagaimana dinyatakan al-Syaukani, al-Qasimi, dan al-Qinuji, yang dapat memenuhi kriteria keimanan tersebut aat ini hanyalah orang-orang yang memeluk Islam.[23] Sebaliknya, semua penganut agama selain Islam saat ini dapat dikatagorikan sebagai orang kafir. Sebab, secara pasti mereka mengingkari Nabi Muhammad saw sebagai Rasul-Nya dan al-Quran sebagai kitab-Nya. Sebagai konsekuensinya, mereka akan mengingkari perkara-perkara aqidah yang diberitakan al-Quran dan al-Sunnah.

Maka siapa saja?termasuk pemeluk Yahudi dan Nasrani?yang menginginkan dikelompokkan sebagai kaum beriman, tidak ada pilihan lain kecuali mengimani perkara-perkara aqidah yang telah ditetapkan Islam tersebut. Allah Swt berfirman:

فَإِنْ آمَنُوْا بِمِثْلِ مَا آمَنْتُمْ بِهِ فَقَدِ اهْتَدَوْا وَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّمَا هُمْ فِيْ شِقَاقٍ
?Maka jika mereka beriman kepada apa yang kamu telah beriman kepadanya, sungguh mereka telah mendapatkan petunjuk; dan jika mereka berpaling, sesungguhnya mereka dalam permusuhan (denganmu).? (QS al-Baqarah: 137).

Lebih dari itu, aqidah dan syariah mereka juga banyak diliputi dengan mitos dan kesesatan. Aqidah Trinitas yang menjadi pokok pangkal agama Nasrani menjadi salah satu bukti nyatanya. Secara tegas al-Quran menyebut orang yang mengakui ketuhanan Isa atau aqidah Trinitas tergolong sebagai orang kafir (QS al-Maidah: 72, 73).

Demikian juga dalam amal shalih. Sejak diutusnya Rasulullah saw, syariah beliau telah me-naskh (menghapus berlakunya) syariah yang dibawa rasul sebelumnya. Sehingga yang boleh diamalkan hanyalah syariah Islam. Di antara sabda Rasulullah saw ketika beliau menjumpai Umar bin al-Khaththab membawa lembaran taurat:

لَوْ أَنَّ مُوْسَى صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ حَيًّا مَا وَسِعَهُ إِلَّا أَنْ يَتَّبِعَنِيْ
?Andaikata saudaraku Musa hidup (saat ini), tentu beliau tidak keberatan kecuali mengikutiku.? (HR Ahmad dan al-Bazzar).

Ibnu Abbas menegaskan bahwa tidak akan diterima, baik thariqah atau amal perbuatan, kecuali sesuai dengan syariat Nabi Muhammad saw setelah beliau diutus. Adapun sebelum itu, setiap orang yang mengikuti rasul pada zamannya, maka ia berada di atas petunjuk, jalan, dan keselamatan.[24] Al-Wahidi juga menyimpulkan, kata wa ?amila sh?lih[an] merupakan dalil tentang keimanan kepada Nabi Muhammad saw. Sebab, orang yang tidak beriman kepada beliau, amalnya tidak ada yang shalih.[25]

Hal lain yang juga sering diabaikan oleh kaum Liberal dalam memahami ayat ini?juga ayat-ayat lainnya?adalah petunjuk ayat-ayat muhkam. Padahal, di antara kaidah penting dalam menafsirkan al-Quran adalah keharusan menjadikan ayat-ayat yang muhkam sebagai patokan dalam memahami ayat-ayat yang mutasyabih. Dengan kata lain, semua nash, baik ayat al-Quran maupun Hadits Nabi saw, yang mengandung kesamaran dan banyak takwil harus dikonfirmasikan dan dirujukkan kepada nash-nash yang jelas dan pasti.

Ayat-ayat muhkamat jelas menolak kesimpulan kaum Liberal tersebut. Nabi Muhammad saw diutus sebagai nabi dan rasul untuk seluruh manusia tanpa terkecuali (QS Saba?: 28, al-A?raf: 158). Sehingga semua manusia harus mengimani dan mengikutinya, termasuk di dalamnya Ahli Kitab. Secara khusus, Rasulullah saw diperintahkan untuk menawarkan Islam kepada para ahli kitab. (QS: Ali Imron: 19; al-Nisa: 47; al-Maidah: 15-16).

Sejarah juga mencatat, Nabi saw sering mengajak ahli Kitab untuk masuk Islam. Tindakan Rasulullah saw ini menjadi bukti nyata bahwa, pemeluk agama Nasrani dan lainnya termasuk bagian dari objek yang harus diajak masuk Islam dan meninggalkan agama lama yang sebelumnya diyakininya. Sebab, jika mereka telah dianggap cukup dengan memeluk agama mereka, untuk apa Rasulullah saw bersusah-payah mengajak mereka masuk Islam?

Ditegaskan pula, agama yang diridhai Allah Swt setelah diutusnya Rasulullah saw adalah Islam (QS al-Maidah: 3, Ali Imron: 20). Sehingga semua agama selain Islam tidak akan diterima oleh-Nya (QS Ali Imron: 85).

Rasulullah saw juga menegaskan:

وَالَّذِيْ نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَا يَسْمَعُ بِيْ أَحَدٌ مِنْ هَذِهِ الْأُمَّةِ نَصْرَنِيٌ وَلَا يَهُوْدِيٌ ثُمَّ يَمُوْتُ وَلَمْ يُؤْمِنْ بِالَّذِي أُرْسِلْتُ بِهِ إِلَّا كَانَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ
?Demi Dzat yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya, tidaklah mendengar tentang aku seorang dari umat ini, baik dia Yahudi atau Nasrani, lalu ia mati dan tidak mengimani risalah yang aku bawa (Islam), kecuali termasuk penghuni neraka.? (HR Muslim).

Sabtu, 20 November 2010

SEJAK AKU MENGENALMU................


Sejak aku mengenalimu
kuntum – kuntum bunga
di laman hati
beraroma dengan wangi
menjinakkan kegusaran
yang bertahun – tahun
hidup di rimba keharuan.
Aku ingin mengenali
seluruh daerah hatimu
ingin meneroka jalan
tanpa simpang dan liku
kerana di situ hatiku
akan bermukim
sehingga tamat
seluruh musim.
Sejak mengenalimu
semua pintu mula kubuka
agar kau yang pertama
sudi memasukinya
dan aku sudah
menyusun berhias
mesramu di setiap
ruang dan bahagian
agar lebih akrab
saling sayang menyayang
dengan kepercayaan.
Sejak mengenalimu
kudepa seluas langit
agar kau bisa
rasa dengup jantungku
yang tak pernah berhenti
dengan berharap.

Rabu, 10 November 2010

INDEKS ARTIKEL ISLAM DAN AGAMA LAIN

Islam


















1. Allah












2 . Al Qur’an



































































3. Muhammad Saw dan Hadist


























Hukum



  1. ALIRAN SESAT DAN KEBEBASAN BERAGAMA







Menjawab Tuduhan penghujat


























































































































  1. Kumpulan artikel Umar













KAJIAN AGAMA LAIN
Kristologi


















KAJIAN TENTANG YAHUDI











































1. Bible / Al kitab / Kitab suci agama lain


























































































2. Ketuhanan





Tokoh / intelektual Agama




























Perbandingan Agama